Sunday, April 17, 2016

Israq Mikraj, Benar Atau Bohong?


PERJALANAN NABI S.A.W DARI MASJIDIL AQSHA KE SIDRATIL MUNTAHA:

DI LANGIT PERTAMA
Di sini Nabi Muhammad s.a.w bertemu dengan Nabi Adam a.s, bapak seluruh umat manusia. Ketika Nabi Muhammad s.a.w bertemu dengan Nabi Adam a.s, Beliau disambut serta Nabi Adam a.s, mendoakannya dengan doa kebaikan. Pertemuan Nabi Muhammad s.a.w dengan Nabi Adam a.s, di langit pertama ini sebenarnya merupakan suatu i’tibar, apabila kita berniat akan memulakan perkerjaan atau perjalanan, hendaklah terlebih dahulu kita datang kepada orang tua, yakni ayah dan ibu untuk memohon do’a restu keduanya agar perkerjaan dan perjalanan itu memperolehi kejayaan serta mendapat keselamatan. Kemudian perjalanan di teruskan, naiklah Nabi s.a.w bersama Jibril kelangit kedua.

DI LANGIT KEDUA
Dengan iringan penghormatan serta sambutan yang baik dari penjaga langit kedua, masuklah Nabi Muhammad s.a.w, bersama Jibril. Di langit yang kedua Nabi Muhammad s.a.w bertemu dengan Nabi ‘Isa a.s dan Nabi Yahya a.s. Kedua orang Nabi ini kemudian memberikan do’a restunya untuk keselamatan Nabi Muhammad s.a.w. Kemudian naiklah Nabi Muhammad s.a.w bersama Jibril ke langit yang ke tiga.

DI LANGIT KETIGA
Sebagaimana di langit pertama dan kedua, begitu juga sampai didepan langit ketiga. Setelah selesai terjawab semua pertanyaan, di bukalah pintunya di sertai penghormatan oleh penjaga langit itu kepada Nabi Muhammad s.a.w. Di langit yang ketiga, Nabi Muhammad s.a.w bertemu dengan Nabi Yusuf a.s, yaitu seorang hamba Allah yang memperolehi kurnia ketampanan paras wajahnya. Pertemuan antara Nabi Muhammad s.a.w, dengan Nabi Yusuf a.s, di langit yang ketiga ini tidak ubahnya seperti pertemuan dua saudara. Selanjutnya Nabi s.a.w bersama Jibril naik ke langit yang ke empat.

DI LANGIT KEEMPAT
Di sini Nabi Muhammad s.a.w bertemu dengan Nabi Idris a.s yang telah memperolehi kurnia tempat yang tinggi dari Allah s.w.t. Pertemuan ini pun tak ubahnya seperti pertemuan dua orang saudara yang telah lama berpisah. Perjalananpun di teruskan, Nabi Muhammad s.a.w bersama Jibril terus naik ke langit yang ke lima.

DI LANGIT KELIMA
Dengan iringan penghormatan serta sambutan yang baik dari penjaga langit kelima, masuklah Nabi Muhammad s.a.w, bersama Jibril. Di langit yang kelima, Nabi Muhammad s.a.w bertemu dengan Nabi Harun a.s. dengan penuh penghormatan. Pertemuan inipun tidak ubah seperti pertemuan dua orang saudara, penuh mesra dan saling hormat. Seterusnya Nabi s.a.w bersama Jibril naik ke langit yang ke enam.

DI LANGIT KEENAM
Di langit ke enam ini Nabi s.a.w bertemu dengan Nabi Musa a.s. Disini Nabi Muhammad s.a.w menyaksikan suatu keanehan, sebab tiba-tiba saja Nabi Musa a.s menangis tersedu-sedu. Nabi Muhammad pun bertanya pada beliau
Beliaupun menjawab: Kerana aku tidak mengira ada seorang Nabi yang di utus Allah sesudahku, ummatnya akan lebih banyak yang masuk syurga dari ummatku. Kemudian perjalanan di teruskan ke langit ketujuh.

Perhatikan: "Di langit pertama aku bertemu Nabi Adam, di langit kedua aku bertemu Nabi Isa."
Nabi Adam dan Nabi Isa orangnya kan sama, jadi kisah karangan Muhammad itu tepat dinyatakan sebagai kebohongan.

Kisah yang sebenarnya adalah di surga, Muhammad bertemu dengan Nabi Isa (Metteya Buddha), dan oleh Metteya Buddha, Muhammad diberitahu bahwa masuk surga itu mudah yaitu cukup dengan berbuat baik saja. Muhammad terkejut, "berbuat baik saja sudah cukup masuk surga?" Muhammad tidak suka dengan cara yang sederhana karena itulah kembali dari surga Muhammad selain mengarang cerita tentang bagaimana semua nabi adalah muslim, ia juga mengarang cerita bahwa Tuhan memerintahkan shalat. Bahkan proses turunnya shalat ini dikabarkan sangat sulit pada awalnya yaitu 50 waktu, Muhammad berbaik hati membuat umatnya cukup 5 waktu saja.

Metteya Buddha mementalkan kembali Muhammad ke bumi, karena tidak bisa diajari, sementara itu tubuh Metteya Buddha lainnya di bumi terus berusaha memperbaiki bumi yang telah rusak karena umat islam, diantaranya hidup sebagai Count Dracula untuk menahan agresi muslim.

Menjelang ajalnya, Muhammad menyesal telah melakukan penipuan, lalu ia berdoa "Ya Allah, ampunilah aku. Pertemukan aku dengan teman yang tinggi di langit itu." - (Hadist Bukhari 1573)
Ia tampak terkesan dengan pertemuan dengan Metteya Buddha (Nabi Isa) dulu sewaktu Israq Mikraj.
Jadi jawaban untuk judul diatas: Kisah israq mikraj benar, namun kisah nabi-nabi itu yang tidak benar, secara nabi isa dan nabi adam orangnya sama, jadi tidak mungkin mereka muncul berdua.

Sampai hari ini, tidak ada seorang muslim pun yang punya tempat di surga planet-planet. Namun mereka dibuatkan surga oleh para "malaikat" mereka yang sebenarnya adalah makhluk Asura (Titan) alam surga di bawah permukaan bumi, yang posisinya diantara neraka dan alam manusia. Alam surga muslim ini jauh lebih indah dan megah daripada surga di alam planet-planet karena makhluk Asura sangat menggemari kemewahan.


Saturday, March 26, 2016

Nabi Alexander Zulkarnain Bukanlah Gotama Buddha Tapi Metteya Buddha



Ini kutipan dari tulisan seorang muslim di internet:
Beberapa waktu yang lalu saya sempat membaca artikel di beberapa blog yang mengatakan bahwa Siddhartha Gautama sebenarnya adalah Nabi Zulkifli a.s. dimana artikel tersebut banyak terinspirasi dari tulisan Abu’l Kalam Azad. Berikut adalah beberapa sumber dimana artikel tersebut saya temukan: klik disini.
Sebagai orang yang pernah belajar tentang agama Buddha saya merasa bahwa tulisan tersebut sangat banyak cacatnya sehingga layak untuk dikritisi. Hal ini juga saya lakukan sebagai bentuk penghormatan saya kepada umat Buddha yang mungkin tersinggung ketika panutannya disamakan dengan junjungan umat agama lain.
Pembuktian Akan Ketidakpahaman Penulis
Penulis dari artikel nampaknya kurang memahami mengenai bagaimana ajaran Buddha terutama tentang perjalanan hidup dari Siddhartha itu sendiri.
Siddhartha Gautama merupakan putera kepada Raja Suddhodana dan Permaisuri Maha Maya. Raja Suddhodana dari keturunan suku kaum Sakyas, dari keluarga kesatrian dan memerintah Sakyas berdekatan negeri Nepal.
Dari tulisan ini bisa diketahui bahwa penulis telah salah memahami dan mengira bahwa Siddhartha adalah anak seorang raja dan permaisuri. Sebenarnya Siddhartha bukanlah anak seorang pemimpin kerajaan seperti banyak tulisan di Internet, namun hanyalah anak dari kepala suku yang terpilih, hanya saja memang gelar dari kepala suku tersebut adalah “raja” yang maknanya sangat berbeda dengan istilah raja dalam Bahasa Indonesia.
Beberapa daerah di India pada saat itu adalah kerajaan-kerajaan dan Sakya sendiri berada di bawah kekuasaan Raja Kosala yang berkuasa sampai ke daerah selatan.
Asita mendapati terdapat 32 tanda utama dan 80 tanda kecil menunjukkan Bodhisatta bakal menjadi Manusia Agung dan Guru Agung kepada manusia dan dewa-dewa (i.e. Jin dan Malaikat, kelemahan umat Hindu dan Buddha ialah tidak dapat bedakan antara jin dan malaikat yang keduanya dipanggil dewa-dewa).
Kalimat ini sedikit bernada frontal, saya pikir lebih baik menghargai konsep agama lain dan mengatakan bahwa itu benar-benar adalah konsep yang berbeda daripada mengatakan bahwa konsep agama lain sebenarnya sama namun disalahartikan, karena hal seperti itu kesannya sangat egois dan memaksakan diri.
Perlu diketahui bahwa konsep dewa sendiri dalam Hindu dan Buddha sedikit berbeda, dimana dalam Hindu dewa kedudukannya dianggap lebih tinggi dari manusia sedangkan dalam konsep Buddha menjadi manusia lebih mulia daripada menjadi dewa karena jalan untuk mencapai kebuddhaan dari manusia lebih mudah daripada dewa.
Bantahan Akan Persamaan Siddhartha dan Zulkifli
1. Nama Yang Berbeda
Sudah jelas bahwa dalam ajaran Islam nabi yang dimaksud bernama Basyar, yang kemudian dipanggil Zulkifli yang artinya sanggup, karena beliau sanggup menerima persyaratan dari raja sebelumnya untuk berpuasa di siang hari dan beribadah di malam hari.
Sedangkan dalam literatur Buddha maupun Hindu telah jelas nama dari Sang Buddha adalah Siddhartha, nama yang sangat jauh berbeda dengan Basyar atau Zulkifli, sehingga kemungkinan besar bukanlah orang yang sama. Bahkan setahu saya bahasa Sanskerta yang digunakan oleh Siddhartha tidak mengenal fonem “Z”
2. Hidup Pada Zaman Yang Berbeda
Berdasarkan berbagai sumber yang ada sebagian besar muslim sepakat bahwa Nabi Zulkifli hidup pada tahun 1500-1425 SM yang artinya beliau hidup lebih dulu dibandingkan dengan Siddhartha yang kebanyakan sumber-sumbernya mengatakan bahwa beliau hidup pada sekitar tahun 623 SM
3. Siddhartha Meninggalkan Pemerintahan, Nabi Zulkifli Menjadi Raja
Seperti yang sudah diketahui bahwa Siddhartha adalah anak kepala suku yang sebelumnya hidup mewah kemudian memilih untuk meninggalkan pemerintahan itu agar bisa menjadi tahu bagaimana cara mengakhiri penderitaan, sebaliknya Nabi Zulkifli justru sebelumnya adalah warga biasa yang kemudian dianggap menjadi Raja. Keduanya jelas mengalami perjalanan hidup yang berbeda bahkan bisa dibilang bertolak belakang.
4. Makna Buddha Tidak Sama Dengan Nabi
Pada artikel tersebut terdapat tulisan yang mengatakan bahwa nabi memiliki makna yang sama dengan buddha, berikut adalah kutipannya:
Makna “nabi” dalam bahasa Arab berasal dari kata naba yang berarti “dari tempat yang tinggi”; karena itu orang ‘yang di tempat tinggi’ dapat melihat tempat yang jauh. Nabi dalam bahasa Arab sinonim dengan kata Buddha sebagaimana yang dipahami oleh para penganut Buddha. Sinonimnya pengertian ini dapat diringkaskan sebagai “Seorang yang diberi petunjuk oleh Tuhan sehingga mendapat kebijaksanaan yang tinggi menggunung”.
Saya katakan tidak sama. Dalam ajaran Islam, nabi adalah istilah bagi mereka yang mendapatkan wahyu dari Allah untuk wajib disampaikan pada orang lain, sedangkan kata buddha lebih bermakna sebagai orang yang dicerahkan.
Perbedaan yang paling jelas antara nabi dan buddha adalah orang yang menjadi nabi dan rasul adalah atas kehendak Allah yang kodratnya telah ditentukan, sedangkan dalam ajaran Buddha siapa pun bisa menjadi seorang buddha, tidak terbatas dari kelahiran orang tersebut dan waktu dia hidup.
Dalam ajaran Buddha seorang penjahat sekalipun ketika dia telah tercerahkan maka dia bisa menjadi buddha sekalipun ia hidup di zaman modern seperti sekarang. Sedangkan dalam Islam terdapat 4 sifat yang mustahil dilakukan oleh seorang nabi (khizib, khianat, kitman, dan jahlun) sehingga seorang yang dulunya penjahat bisa dipastikan tidak mungkin seorang nabi atau rasul, dan jumlah nabi dalam Islam terbatas oleh waktu dimana Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir sehingga tidak mungkin ada nabi di zaman modern seperti saat ini.
5. Siddhartha Tidak Beribadah Pada Siapapun
Sang Buddha bukanlah orang yang bisa dikatakan sebagai penyembah tuhan. Jangankan menyembah tuhan, bahkan membicarakan tuhan pun beliau sangat jarang. Fokus utama ajaran Buddha adalah tentang bagaimana manusia mengakhiri penderitaan dan mencapai pencerahan melalui jalan Dhamma, dimana ajaran Dhamma ini bisa dibagi menjadi 3 pokok utama, yaitu perbanyak perbuatan baik, kurangi perbuatan jahat, dan mendamaikan diri sendiri melalui meditasi.
Pokok ajaran Buddha tidak berbicara tentang siapa tuhan, bagaimana sifat tuhan, apalagi bagaimana cara menyembahnya. Ajaran Buddha lebih condong ke arah filsafat dan humanisme. Sangat jauh berbeda dengan ajaran Islam yang mengutamakan tauhid dan penyembahan kepada Allah.
Ketika Siddhartha jarang berbicara mengenai tuhan, bagaimana mungkin dia melakukan apa yang dilakukan oleh Nabi Zulkifli yaitu ibadah di malam hari? Seperti apa ibadah yang dilakukan oleh Siddhartha? Jelas ini nampak sangat tidak masuk akal.
6. Kata “Tin” Bukan Bermakna Pohon Bodhi
Penulis dari artikel tersebut menggunakan cocoklogi dengan mengaitkan Surah At Thiin ayat 1-6, pendapat dari Dr. Alexander Berzin, dan imajinasinya sendiri. Untuk itu mari kita lihat terlebih dahulu isi ayat Quran yang dipakai sebagai acuan:
وَالتّينِ وَالزَّيتونِ وَطورِ سينينَ وَهٰذَا البَلَدِ الأَمينِ لَقَد خَلَقنَا الإِنسٰنَ فى أَحسَنِ تَقويمٍ ثُمَّ رَدَدنٰهُ أَسفَلَ سٰفِلينَ إِلَّا الَّذينَ ءامَنوا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَلَهُم أَجرٌ غَيرُ مَمنونٍ
Wattiini wazzaituun, wathuuri siiniin, wahadzaal baladil amiin, laqad khalaqnaa-insaana fii ahsani taqwiim, tsumma radadnaahu asfala saafiliin, ilaal-ladziina aamanuu wa’amiluush-shaalihaati falahum ajrun ghairu mamnuun.
Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, dan demi bukit Sinai, dan demi kota (Mekah) ini yang aman, sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.
Dr. Alexander berpendapat bahwa buah Zaitun melambangkan Jerusalem, Isa a.s. (Jesus, Kristian), Bukit Sinai melambangkan Musa a.s. dan Yahudi dan Kota Mekah pula menunjukkan Islam dan Muhammad SAW. Penulis kemudian berimajinasi dengan mengatakan bahwa “tin” bermakna Pohon Bodhi. Masuk akal kah?
Kenapa Al-Qasimi dan Prof. Hamidullah bisa beranggapan bahwa pohon tin bisa disamakan dengan pohon bodhi, dari mana dapat logika seperti itu, sedangkan jelas-jelas kedua pohon tidak memiliki kemiripan yang berarti. Walaupun kedua tanaman berasal dari genus yang sama namun nampak jelas bahwa pohon tin (Ficus carica) dan Pohon Bodhi (Ficus religiosa Linn) memiliki ukuran, buah, dan bentuk daun yang berbeda.
Kenapa ketika Dr. Alexander menyebutkan tentang Musa, Isa, dan Muhammad, kemudian yang lain membayangkan Nabi Zulkifli? Kenapa tidak Ibrahim yang lebih populer? Jelas ini menunjukkan bagaimana penulis terlalu memaksakan cocokloginya.
7. Dhul-Kifli Bukan Bermakna “Berasal Dari Kapilavastu”
Seperti yang saya tulis sebelumnya bahwa Zulkifli bermakna “sanggup” bukan bermakna berasal dari Kifli, sekalipun demikian rasanya sangat jauh kata Kifli diartikan sebagai Kapilavastu, dan sekalipun Kifli memang bermakna Kapilavastu maka belum tentu hal tersebut merujuk pada Siddhartha.
Perlu dipertanyakan sejak kapan nama Kapilavastu tersebut eksis, apakah memang ada sejak zaman Siddhartha atau hanyalah sebuah distrik yang baru terbentuk, karena menurut literatur yang ada Siddhartha lahirnya di Taman Lumbini yang kemudian baru diperkirakan ada di antara distrik Kapilavastu (Nepal) dan Devadaha (India)
Kesimpulan
Kesimpulannya jelas, bahwa penulis terlalu memaksakan argumen dan menggunakan cocoklogi yang sangat lemah, dan mengabaikan faktor-faktor ketidakcocokan lain yang sangat kuat sehingga pendapat bahwa “Siddhartha Gautama adalah Nabi Zulkifli” tidak dapat dipercaya.

Nabi Alexander Zulkarnain Bukanlah Gotama Buddha Tapi Metteya Buddha. Kenapa bisa demikian, bukankah Metteya Buddha saat ini di surga, kenapa ada pula tubuh Nabi Isa atau Nabi Alexander Zulkarnain ini di bumi? Hal ini akan saya jelaskan di lain waktu tentang konsep ajaran tiga tubuh dari Madyamaka Buddhism yang bisa menyatu, dan penjelasan-penjelasan lain, tapi belum dalam waktu dekat ini akan dituliskan.
Daftar nabi sebaiknya mengikut versi Injil, karena Quran cuma "mengislamkan" seluruh nabi terdahulu tanpa kesesuaian dengan sejarah dunia. Isa bahkan bukan beragama Tauhid karena menganut tiga Tuhan yaitu Tuhan Roh Kudus (di hindu disebut Brahma), Tuhan Ayah (Yahweh, di hindu disebut Indra), dan dirinya sendiri sebagai Tuhan yang ia sebutkan sendiri di injil, secara dia satu-satunya makhluk bumi yang rohnya adalah roh Tuhan, sedangkan Muhammad punya rohnya sendiri yaitu nur muhammad, dan seluruh manusia lain mengikut pada roh Isa karena Isa adalah Adam. Nabi Muhammad bukan nabi terakhir, ia bahkan bukan nabi tapi cuma guru aliran kepercayaan. Isa adalah satu-satunya orang yang menyaksikan seluruh manusia dimatikan di hari kiamat untuk kemudian dibangkitkan lagi semuanya dan yang melakukan itu adalah Isa dengan kesaktiannya.

"Nganggo simbol Ratu Tanpa Mahkota" (memakai simbol ratu tanpa mahkota) - Jayabaya.
Lambang Garuda Pancasila akan ditukar dengan lambang kendi Israel, menurut bait tersebut.

Monday, January 4, 2016

Jaya Mangala Gatha

Bahum sahassa' mabhinimmita savudhantam
Girime khalam uditaghora sasena maram
Danadi dhamma vidhina jitava Munindo
Tam tejasa bhavatu me jayamangalani

Marati reka'mabhiyujihita sabbarattim
Ghorampanalavaka makkhamathaddha yakkham
Khanti sudanta vidhina jitava Munindo
Tam tejasa bhavatu me jayamangalani

Nalagirim gajavaram atimattabhutam
Davaggi cakka'masaniva sudarunantam
Mettambuseka vidhina jitava Munindo
Tam tejasa bhavatu me jayamangalani

Ukkhitta-khagga matihattha sudarunantam
Dhavam tiyojanapatham' Gulimala vantam
Iddhibhi sankhata mano jitava Munindo
Tam tejasa bhavatu me jayamangalani

Katvana kattha'mudaram iva gabbhi niya
Cincaya duttha vacanam janakaya majjhe
Santena somavidhina jitava Munindo
Tam tejasa bhavatu me jayamangalani

Saccam vihaya matisaccaka vadaketum
Vadabhiropitamanam atiandhabhutam
Pannapadipa jalito jitava Munindo
Tam tejasa bhavatu me jayamangalani

Nandopananda bhujagam vibudham mahiddhim
Puttena thera bhujagena damapayanto
Iddhupadesa vidhina jitava Munindo
Tam tejasa bhavatu me jayamangalani

Duggahaditthi bhujagena sudattha hattham
Brahmam visuddhi jutim'iddhi bakabhidhanam
Nanagadena vidhina jitava Munindo
Tam tejasa bhavatu me jayamangalani


Etapi Buddha jayamangala atthagatha
Yo vacano dinadine sarate matandi
Hitvana nekavividhani cupaddhvani
Mokkham sukham adhigameyya naro sapanno

Friday, August 14, 2015

Tokoh-tokoh Dunia Baru



Tuhan Vishnu
Tuhan Vishnu adalah arsitek dari alam. Tuhan Vishnu hadir bersamaan dengan Tuhan Brahma dan Tuhan Shiva. Keberadaan Tuhan Vishnu diakui oleh Buddha dan dicatat dalam Venhu Sutta. Tuhan Vishnu beravatar pada Rama, Khrisna, dll.

Tuhan Brahma
Tuhan Brahma adalah Tuhan pencipta dari alam dan isinya. Tuhan Brahma dicatat dalam kitab Tipitaka yaitu Brahmanimantanika Sutta dan Aganna Sutta. Jadi tidak benar jika agama Buddha tidak mengakui keberadaan Tuhan. Di awal kemunculannya Tuhan Brahma mengira Dia adalah Tuhan satu-satunya melihat kemunculan makhluk-makhluk lain setelah dirinya, tapi disadarkan oleh Tuhan Vishnu bahwa Dia adalah bagian dari lainnya.Tuhan Brahma tidak beravatar tapi ia ada pada setiap manusia yang telah mampu melewati kemanusiaannya dan menjadi Tuhan, melalui olah yoga yang tepat.

Tuhan Shiva
Tuhan Shiva adalah Tuhan di muka bumi. Jadi segala urusan agama dan peradaban di bumi Tuhan Shiva lah yang menentukan. Selama di bumi Shiva beravatar pada beberapa orang kuat seperti Adam, Hanuman, Shankara, dll. Ajaran dari Tuhan Shiva pernah diajarkan oleh Sidhatta Gotama pada orang-orang India kuno yang merupakan nenekmoyang orang Shambala, yang menjadi bagian dari Agharta, yaitu Tantra Kalachakra. Namun demikian bentuk ajaran ini beda jauh dengan ajaran Mahayana yang telah melenceng dari aslinya dan telah mengedepankan seks semata. Tuhan Shiva diakui oleh Buddha dan disebutkan dalam Mahasamaya Sutta. Jadi sekali lagi, tidak benar jika agama Buddha tidak mengakui Vishnu, Brahma, dan Shiva.

Durga
Durga, yang dalam hymne Veda dipanggil Allah ini tidak bisa dikatakan jahat, namun bisa dikatakan ia melakukan hal-hal yang bertentangan dengan Tuhan. Durga mengerti akan fungsi kamma baik dan kamma buruk tapi menolak berada di jalan kebaikan. Hal ini lalu diikuti oleh seluruh penganutnya yaitu kaum asura muslim dibawah pimpinan mereka Imam Mahdi dan Pemuda Tamim, yaitu membuat kamma baik untuk keuntungan sendiri seperti bagus rupa, sehat, dan menjadi kaya, namun tetap tidak membersihkan diri dari sifat-sifat bodoh, rakus, dsb. Kelompok asura justru takut jika terlalu pintar atau bijak karena akan membuat mereka lenyap eksistensi mereka dan menjadi Buddha, jadi bisa dikatakan kelompok asura sangat cinta akan dunia dan berusaha menumpuk kamma baik seperlunya agar bisa tetap hidup sehat dan kuat selama di dunia. Jangan heran jika alam surga kaum muslim justru lebih bagus dan indah daripada alam surga kaum kafir dikarenakan rakusnya umat ini dalam menyelenggarakan kenikmatan mereka.

Ratu Adil Satria Pinandhita
Sesuai bait-bait pantun bogor, uga wangsit siliwangi, Jayabaya kediri, jayabaya versi mataram, dan Dharma Gandhul ADALAH NABI ISA, bukan arjuna ataupun makhluk-makhluk lainnya yang bukan PUTRA SULUNG YAHWEH/ISA/ODIN/ZEUS. Setelah Kalki Avatar menewaskan Imam Mahdi di Bishashan di India, Ratu Adil turun di Jerusalem, mengambil lagi tahtanya sebagai Anak Tuhan yaitu Solomon. Orang-orang Arab saat itu yang telah kehilangan pemimpin akhirnya melantik Ratu Adil sebagai Imam Mahdi pengganti Imam Mahdi sebelumnya yang telah tewas. Namun demikian mereka terpaksa menerima bahwa Islam ternyata bukan agama, dan bukanlah jalan Tuhan. Ratu Adil adalah avatar Shiva.

Kalki Avatar
Bernama Rudra Chakrin, lahir di interior bawah padang pasir Gobi, yaitu negeri Shambala. Rudra Chakin adalah seorang berpengetahuan luas, dikirim untuk belajar di Shambala oleh ayahnya di India. Sehingga meskipun asli India, Rudra Chakrin akhirnya dikenal sebagai penduduk Shambala dan menjadi raja Shambala. Dari seseorang yang cinta damai Rudra Chakrin akhirnya berubah menjadi seorang satria saat Dia harus membela negaranya dari invasi Imam Mahdi yang rakus akan keindahan dan kekayaan Negara Shambala. Rudra Chakrin adalah avatar Vishnu.

Chyren Selin
Dirantai di sebuah pulau di wilayah Bermuda, akhirnya dibebaskan oleh Rudra Chakrin dan menjadi jendral utama dalam memerangi Imam Mahdi dan pasukan Tamim. Chyren Selin adalah avatar Brahma.

Dajjal
Dajjal adalah seorang manusia dengan penampilan mirip Nabi Isa di jaman dulu, namun demikian ia bukanlah Nabi Isa sebenarnya. Menurut Muhammad yang pernah meramalkannya, perbedaannya dengan Isa, adalah jika Isa pernah buta mata kirinya sebagai tanda tak mau melihat keburukan, maka Dajjal buta mata kanannya karena tak mau melihat kebaikan.

Imam Mahdi
Menurut ramalan Muhammad, "Imam Mahdi itu namanya sama dengan namaku, nama ayahnya sama dengan nama ayahku." Jadi siapapun di jaman sekarang yang dikatakan adalah Imam Mahdi, tapi bukan berada di Iran, dan tidak bernama Muhammad maka ia bukanlah Imam Mahdi, sesuai hadist itu.

Pemuda Tamim
Pemuda Tamim adalah keturunan Israel yang diusir dari Arab yaitu suku Pathan yang berbahasa bukan bahasa Arab tapi bahasa Persia. Pemuda Tamim muncul di Irak dan akan menguasai Irak, dan menjadi jendral setia dari Imam Mahdi. Pemuda Tamim inilah yang dulu hidup di surga tapi diusir karena tak mau menyembah Isa sebagai putra sulung Yahweh, sehingga ia menjadi bernama Lucifer (Iblis).

Ratu Babylon
Ratu Babylon adalah penguasa dunia Babylon kelak, yang merupakan otak di balik gerakan Imam Mahdi dan Pemuda Tamim. Ratu Babylon adalah wadah dari Allah. Satu-satunya orang di bumi yang mampu menjadi wadah dari Allah dengan sempurna.

Demikianlah tokoh-tokoh dunia baru, jika terjadi kesalahan dalam penafsiran penulis, penulis mohon maaf sebesar-besarnya karena penulis tidak melakukan interpretasi pribadi tapi sekedar rangkuman dari seluruh kitab agama dan kitab-kitab ramalan lainnya di dunia.